Konteks sosial dan kultural memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari, konteks sosial dapat membentuk bagaimana budaya dipraktikkan, sementara budaya menentukan bagaimana individu berperilaku dalam konteks sosial tertentu. Misalnya, budaya dalam masyarakat agraris yang menganut gotong royong akan mendorong kerjasama dalam kegiatan sosial, sedangkan masyarakat yang lebih individualis cenderung mengutamakan kepentingan pribadi. Identitas individu dan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural di mana mereka hidup. Perilaku sosial juga dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial seperti status ekonomi, kelas sosial, serta afiliasi kelompok tertentu. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika konteks sosial dan kultural di suatu masyarakat. Beberapa faktor tersebut antara lain: Globalisasi, Perubahan Teknologi, Mobilitas Sosial dan Urbanisasi, Politik dan Kekuasaan.
Konteks sosial dan kultural tidak bersifat statis; mereka selalu mengalami perubahan seiring waktu. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti perkembangan ekonomi, perubahan demografis, dan pengaruh budaya asing. Salah satu bentuk perubahan sosial yang signifikan adalah pergeseran nilai dan norma akibat modernisasi. Misalnya, di banyak masyarakat tradisional, peran gender sangat ditentukan oleh norma-norma kultural yang kaku. Konteks kultural juga mempengaruhi kurikulum dan metode pengajaran. Nilai-nilai budaya tertentu akan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan untuk mempertahankan identitas kultural suatu bangsa.