Bagi setiap insan di dunia ini pasti dan sangat tentu menginginkan masa depan yang sesuai harapan. Salah satunya harapan tentang jodoh yang akan menemani sisa usia hingga maut memisahkan.
Kita seolah menetapkan tolak ukur jika jodoh itu keharusan untuk langgeng. Tak dipungkiri, kelanggengan rumah tangga adalah impian semua orang. Namun, kita melupakan satu hal. Jika jodoh, kebahagiaan, kematian, dan kesulitan itu sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa. Bahkan dari sebelum kita terlahir ke dunia.
Banyak orang yang trauma menjalin kembali hubungan atau rumah tangga hanya karena pernah putus atau bercerai dengan pasangan. Istilah zaman now, 'gagal move on'. Seyogyanya jenis-jenis jodoh banyak sekali ragamnya. Penasaran? Yuk, kita kupas di sini:
Jenis-Jenis Jodoh:
1. Jodoh seumur hidup
Mendengar jenis jodoh yang satu ini, siapapun pasti sangat berharap. Jodoh seperti ini bukan tak mungkin tak menghadapi berbagai ujian. Namun pasangan ini bisa menghadapi kerasnya ujian dengan kompak. Yess, namanya pernikahan bukan hanya hal yang indah kan?
Dari mulai masalah anak, ekonomi atau bahkan adanya PIL dan WIL. Tapi kembali, pasangan tipe seumur hidup ini dapat melewati semuanya hingga maut memisahkan.
2. Menjaga jodoh orang
Lagi viral ya? Menjaga jodoh orang lain dengan begitu lama berpacaran tapi digaet menikah oleh yang baru. Pasti menyakitkan, ya. Cuma, sebagai manusia kita kembali harus ingat akan suratan takdir.
Jika ditangisi dan disesali terus menerus pun tak akan mengubah keadaan. Siapa tahu jodoh terbaik Anda sudah dipersiapkan oleh Sang Maha Cinta. So, jangan pesimis ya.
3. Jodoh yang bersatu setelah menjadi janda atau duda
Kejadian seperti ini bukan lagi hal aneh di dunia. Banyak kisah pasangan yang awalnya berpacaran atau berniat menikah, tetapi ada ganjalan sehingga menyebabkan kegagalan menuju proses pernikahan. Namun, tiba-tiba setelah sekian lama menikah mereka bercerai dan bertemu lagi dengan mantannya lalu menikah dengan mudah.
Ada istilah kaum adam 'kutunggu jandamu' istilah yang sering terucap ketika pacarnya pergi dan menikah dengan orang lain. Bahkan ada yang rela menikahi orang yang dikasihi dalam status janda atau duda beranak. Begitulah ketika cinta sudah berbicara. Tak ada yang bisa melawan kekuatan cinta ya.
4. Berpacaran lama gagal menikah, dijodohkan malah langgeng
Bukan rahasia jika restu orangtua dalam adat ketimuran sangatlah penting. Banyak yang gagal menikah walau sudah pacaran lama hanya terganjal restu orang tua pasangan.
Banyak orangtua yang memilih menikahkan anaknya dengan pilihannya sendiri. Secara logika orangtua ingin memilihkan calon yang terbaik agar hidup anaknya kelak bahagia. Terbukti restu dan doa orangtua ini sering berlaku untuk pasangan yang dijodohkan.
Dalam pepatah 'cinta datang karena terbiasa'. Dalam hal ini tentu rasa cinta yang dipupuk setelah pernikahan akan menjadi bekal kelanggengan suatu pernikahan. Banyak anak yang manut dan taat kepada orangtua walau harus korban perasaan.
5. Jodoh yang banyak
Apa itu jodoh yang banyak? Bukankah jodoh itu hanya sekali?
Tampaknya pola pikir seperti ini harus mulai diubah. Jodoh atau pasangan yang kita impikan tidaklah kita tahu siapa, kapan, dimana, selama apa?
Kasus sebagian orang menikah berkali-kali. Tentunya dengan berbagai masalah termasuk ditinggal meninggal oleh pasangan. Tipe orang seperti ini pula lebih mudah beradaptasi dengan jodoh atau pasangannya yang baru.
6. Telat jodoh
Kita sering menemukan dalam kehidupan ini, ada orang yang sudah berumur tua baru menemukan jodohnya. Istilahnya telat jodoh.
Biasanya kasus semacam ini terjadi pada orang dengan tipe pemilih. Kriteria tinggi yang diterapkan begitu selektif baik dari dirinya, atau keluarganya. Namun, istilah telat atau cepat menikah bukan jadi patokan untuk kita berpangku tangan tanpa usaha sedikitpun untuk mendapatkan jodoh, ya.
7. Tidak punya jodoh
Masa sih? Memangnya ada? Pasti kata itu yang muncul di benak kita saat mendengar orang yang tidak menikah hingga maut menjemput.
Saya bukan sekali dua kali menemukan kasus seperti ini. Salah satu kerabat ada yang hingga usia tua dan meninggal tidak jua menikah. Alasan untuk yang mengalami hal ini biasanya ada beberapa faktor.
Masalah kesehatan, seperti kerabat saya yang konon terkena impotensi dan tidak bisa disembuhkan. Dia sudah bulat tidak mau menikah karena sudah down terlebih dulu.
Masalah trauma dalam percintaan. Kasus seperti ini banyak ditemui. Terutama kaum adam. Sekalinya lelaki terluka jangan tanya kapan akan sembuh. Begitulah kira-kira perumpamaannya. Tetangga saya ada yang mengalami hal ini. Bahkan perempuan ada yang mengalaminya. Biasanya orang seperti ini mempunyai idealisme tinggi dalam berhubungan.
Nah, itulah jenis-jenis jodoh yang sering kita temui dalam kehidupan nyata. Jodoh tidaklah datang sendiri. Tetapi harus ada usaha dari kita untuk menjemputnya. Orang yang jahat sekalipun pasti menginginkan mendapat jodoh yang baik. So, jangan cuma diam tanpa ikhtiar untuk mendapatkan jodoh kita.
Tuhan tidak akan mengubah keadaan seseorang jika orang tersebut tidak mau berusaha. Begitupun untuk jodoh. Ikhtiar mendapatkan jodoh bisa dengan berbagai cara, dari mulai sering bersilaturahmi dan bergabung di forum atau grup-grup yang bermanfaat. Atau bisa melalui komunikasi dengan teman.