Sembari menunggu kedatangan sang Ratu, secara berbisik mereka saling berbicara satu sama lain. Berkatalah Raja Air,
“Aku heran, apa yang membuat Negara Awan ini sangat makmur dan sangat disegani padahal pemimpinnya adalah seorang wanita?”
“Iya, bahkan daerah kekuasann kita jika digabungkan tidak akan cukup untuk menyamai kepunyaan Ratu.” Kata Raja Api.
“Aku jadi bertanya-tanya, siapa gerangan lelaki di balik ketangguhan sang Ratu?” Ujar Raja Tanah menimpali tak kalah heran. Raja Udara hanya diam manggut-manggut saja.
Tiba-tiba dari dalam ruangan muncul seorang lelaki, tampan. Hidungnya mancung dengan lesung di kedua pipinya. Gaya berjalannya lemah gemulai dan kemayu nyaris mirip gadis remaja yang baru pertama kali jatuh cinta. Ia tampak semakin anggun dengan perhiasan yang melekat ditubuhnya. Rupanya dari tadi ia mendengar pembicaraan tamunya tanpa mereka sadari.
“Akulah suami Ratu Nirmala.” ujarnya sembari menghidangkan jamuan dan segera berlalu.