Mahasiswa PGSD dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Penang, Malaysia, dimulai pada Oktober hingga November 2024. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk melihat langsung bagaimana mengajar di lingkungan internasional, terutama di sekolah yang berisikan anak-anak berdarah Indonesia, Sanggar Bimbingan PERMAI Penang, Malaysia.
Pada penugasannya, mahasiswa tidak hanya mengajar siswa di kelas, melainkan sebagai seorang pendidik bangsa Indonesia yang memiliki tugas besar untuk mendalami budaya dan nilai-nilai baik dari Indonesia. Hal tersebut juga menjadi hal yang dapat mengobati rasa rindunya akan negara tercinta. Mahasiswa juga mempelajari nilai budaya yang terdapat di Malaysia, khususnya Penang, dan mempelajari perbedaan pendidikan yang terlaksana di Indonesia dan di Malaysia.
Rasa rindu mereka akan negara tercintanya terbukti dari cara mereka berkomunikasi dengan mahasiswa, rasanya seperti menemukan saudara untuk diajak berkomunikasi. Selama mahasiswa bertugas pun, tidak hanya pihak sekolah dan para orang tua murid yang mendukung dalam kegiatan PPL ini. Ternyata titik berat paling penting terdapat pada anak-anak SB Permai Penang ini. Alih-alih membutuhkan perhatian dari pemerintah atas keberadaannya yang ingin diakui oleh pemerintah, dan perhatian akan pendidikan yang layak bagi mereka. Mereka terlihat sangat bahagia jika mahasiswa memberi mereka pelukan, rangkulan, dan perhatian, ternyata begitu besar dampak yang mereka rasakan.
Dengan kondisi dan keberadaan mereka seperti itu, tidak menurunkan semangat dan antusias untuk pergi ke sanggar dan belajar bersama para guru. Hari ke hari semakin besar rasa penasaran mereka dengan melontarkan banyak pertanyaan kritis. Walaupun mereka belajar dengan menggunakan pedoman dari buku yang dimiliki oleh sanggar bimbingan, tapi mereka memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan ilmu yang banyak dengan meng-explore. Siswa-siswa pun senang apabila kami memberikan tugas yang banyak, baik dalam mengisi soal ataupun menulis materi. Mereka paling senang kalau menjawab pertanyaan menggunakan aplikasi pendukung pembelajaran lho, mereka bilang, menyenangkan.
Antusias dari siswa-siswa Sanggar Bimbingan PERMAI ini patut dijadikan contoh baik bagi anak-anak Indonesia. Dengan kondisi mereka yang masih berjuang keras untuk menemukan jalan dari kesulitannya, mereka juga berjuang keras dalam mendapatkan hak pendidikan dengan baik. Kreatif dan critical thinking, dua hal yang dapat mewakili kemampuan hebat siswa-siswa Sanggar Bimbingan Permai yang lebih dari kata 'pandai'.
Begitu banyak daerah 3T di Indonesia yang membutuhkan pendidikan yang layak dan pendidik yang berpengalaman, dan kita pun sebagai warga negara Indonesia harus mendukung dan ikut serta dalam pemecahan masalah tersebut. Namun kami pun dengan rasa haru dan bangga, mengajak semua pembaca artikel ini untuk mencoba mendatangi Sanggar Bimbingan PERMAI di Penang, Malaysia. Pengalaman yang dapat saya bagikan kepada pembaca hanya sekedar ucapan, namun para pembaca, khususnya pendidik dapat merasakan langsung indahnya berhadapan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak dan guru yang  hebat dan luar biasa di SB Permai.