DALAM AJARAN ISLAM, urusan seksual ditempatkan pada wilayah yang manusiawi dan proporsional: tidak dikekang total, namun juga tidak
semau gue. Tidak dikekang total, karena urusan seksual merupakan bagian dari fitrah manusia. Tidak
semau gue, karena yang
semau gue biasanya lebih rendah dari hewan. Seekor ayam jantan, misalnya, bila ia sudah mengincar dan menguasai seekor betina, maka ia akan berjuang keras mempertahankan sang betina dari usikan ayam jantan lain. Ia rela bertarung untuk itu. Bahkan hingga berdarah-darah.
KEMBALI KE ARTIKEL