Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Usai yang Tak Selesai

31 Maret 2023   16:18 Diperbarui: 31 Maret 2023   21:41 809 45
Di tengah riuh lalu-lalang kendaraan.

Sepasang raga usang bergerak senyap meramu abu kehidupan para pejuang. Tertatih menambal ulang atap hikmah keberadaan. Atau, menjauhkan sauh dari muara singgah ketiadaan. Mungkin!

Rinai petang datang menitip pesan: Lupakan tentang ada dan tiada! Mereka masih ingin menjumput remah asa yang tersia. Bukan bertukar kata untuk cerita, tapi rasa!

Di tengah laju sesak kendaraan.

Siluet sepasang raga menepi dari keramaian. Menghindar butiran hujan yang berjumpalitan menjejaki jalanan. Terlatih menuai badai keputusan tanpa keputusasaan. Atau menelan usai yang tak ingin selesai. Mungkin!

Lembab senja tiba menyisipkan satu tanya: Tua bukan tentang usia, tak pula batasan masa. Tapi sirat jiwa untuk menakar cara. Kau sudah mengenal-Nya?

Di tengah riuh lalu-lalang dan laju sesak kendaraan. Mataku menghilang ke langit hitam. Membenamkan genangan kenangan kelam masa silam.

Adakah yang lebih erat dari sepasang tangan yang saling menggenggam?

Curup, 31.03.2023
Zaldy Chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun