Aku mengeja matamu. Tapi gulir waktu tak mampu menghentikan tunggu.
Bibir itu, belum lelah menatap bercak cahaya rembulan. Melupakan butir-butir sepi menenggelamkan kesunyian. Melantunkan barisan doa menguliti ragu. Menanti jejak pinta merangkum tunggu di ruang tamu.
Aku mengeja bibirmu. Namun, bulir rasa tak kuasa membungkam airmata.
Terbata, akupun mengejaMu. Merajut pinta, Kau jaga ibu.
Curup, 20.08.2022
zaldychan