Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Mengutip Ayat-ayat Semesta

17 Juni 2022   16:23 Diperbarui: 18 Juni 2022   00:29 261 56
Ia datang bersama separuh waktu. Kemudian mengutip ayat-ayat semesta:

Bening embun terpaku di telapak dedaunan. Menunggu syair-syair sunyi, yang enggan dilahirkan rahim malam kepada pagi.

Butiran debu berteduh di bawah terik mentari. Menanti sajak-sajak sepi, yang mungkin dititipkan pagi kepada matahari.

Embusan angin menyapa gumpalan awan. Berharap bisikan mendung tak lagi berjelaga, yang mengajak lamun berlabuh di kaki senja.

Ia kembali bersama separuh aku. Dan, waktu membiarkan malam rindu terjuntai bisu.

Curup, 17.06.2022
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun