Sepasang bibir tenggelam di balik suara. Membiarkan diam membungkam jejak-jejak lupa. Lukisan aksara, lontaran kata, dan torehan doa berhamburan ke udara. Menggores hampa.
Sepasang telinga berteduh di pelataran sunyi. Meracik sisa asa yang terampas oleh mantra-mantra keabadian yang terhempas. Tentang undakan kenangan yang berkubang di pundak ingatan. Pintu kehilangan.
Di muara pinta, sebelah hati berbisik sebaris tanya: "Tuhan, inikah rencanaMu?"
Curup, 30.05.2022
zaldychan