Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Muara Pinta

30 Mei 2022   16:12 Diperbarui: 1 Juni 2022   00:11 332 53
Sepasang mata mengintip dari celah bahu waktu. Tak mampu mencegah langit senja nan kelabu. Desau angin, gemercik hujan, dan rinai airmata membasuh jalan berbatu. Sketsa dulu.

Sepasang bibir tenggelam di balik suara. Membiarkan diam membungkam jejak-jejak lupa. Lukisan aksara, lontaran kata, dan torehan doa berhamburan ke udara. Menggores hampa.

Sepasang telinga berteduh di pelataran sunyi. Meracik sisa asa yang terampas oleh mantra-mantra keabadian yang terhempas. Tentang undakan kenangan yang berkubang di pundak ingatan. Pintu kehilangan.

Di muara pinta, sebelah hati berbisik sebaris tanya: "Tuhan, inikah rencanaMu?"

Curup, 30.05.2022
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun