"Satu!"
Satu wajah sumringah berdiri. Tak lupa menyapa wajah jengah kanan dan kiri. Butuh sedikit waktu. Kemudian menghilang di balik pintu.
"Dua!"
Satu wajah ramah berdiri. Tak perlu lagi duduk antri. Menyisakan anggukan ringan ke barisan bangku. Sebelum menghilang di balik pintu.
"Lima!"
"Sebelas!"
"Duapuluh sembilan!"
Satu persatu, tubuh-tubuh lesu menjauh dari bangku. Bergantian wajah-wajah jemu menghilang di balik pintu. Tersisa satu wajah. terbiasa memetik gundah.