Tak terhenti, tunggu pun menjauh pergi. Menapaki jejak-jejak rindu yang tertutupi dedaunan kering. Tak terganti, rindu telah pergi. Meninggalkan tetesan airmata yang berjatuhan dalam hening.
Di ruang tamu, waktu memeluk kaku tubuh bisu. Menawarkan serpihan kenangan yang menggeliat di pusara ingatan. Tak lagi membungkam segaris senyum milikmu. Merajahku.
Seperti dulu. Tunggu masih mengeja jejak rindu. Tanpa pesan, meninggalkan bisu di ruang tamu. Dan, waktu kembali membiarkan torehan luka menggores ranting-ranting lupa. Untukku.
Curup, 14.08.2021
Zaldy Chan