Di ruang kelas satu. Agaknya kecemasan sedang bertamu.
Sepuluh kursi plastik mendampingi dua bangku kayu. Satu meja kaca tanpa alas menemani pintu. Di dekat jendela, sebuah papan tulis tua memanggul dua kata, dan satu tanda baca.
JAGA JARAK!
Sepasang anak muda saling mengenggam tangan di depan pintu. Berjalan pelan meninggalkan ruangan kelas satu.
"Ini syarat kawin!"
**
Di ruang kelas dua. Agaknya, keraguan sedang berkuasa.
Enam bangku panjang membentuk tiga garis sejajar. Di lantai, bentangan empat tikar bercorak bunga mawar digelar. Sehelai kertas merekat erat di dinding kelas. Menitipkan satu pesan tegas.
AREA WAJIB MASKER
Seorang lelaki keluar dengan tawa bahagia. Bergegas meninggalkan pintu ruangan kelas dua.
"Ini syarat memperpanjang SIM!"
***
Di ruang kelas tiga. Agaknya, kebutuhan sedang tak kasat mata.
Kaki-kaki saling injak, dan berujung senyuman. Bahu dan siku saling berbenturan, berakhir pelukan. Wajah-wajah saling bertemu, dan berbagi bisikan.
Tak ada tulisan. Tanpa pesan.
Kaki-kaki lalu lalang. Datang dan pulang. Tergesa meninggalkan pintu ruangan kelas tiga.
Tak perlu bicara atau bersuara: "Ini syarat pencairan bantuan!"
****
Di ruang tamu. Seorang perempuan memegang sehelai kertas.
"Sertifikat ini untuk apa, Yah?"
"Tanda disuntik vaksin, Yang!"
Curup, 24.06.2021
Zaldy Chan