"Aku harus sembunyi!" Bisikmu.
Dua kaki lelaki tua itu tertatih. Terlatih melupakan rasa letih. Menguji masa lalu selalu berujung pilu. Mengeja masa depan bukan isyarat sebuah penantian. Ia berharap pada satu titipan pesan kepadaku. Mencarimu.
"Aku tak akan kembali!" Pesanmu.
Di jalanan. Seorang anak kecil, terpenjara tubuh dekil. Berlarian, memburu lalulalang kendaraan. Berharap senyuman bukanlah pengganti sapaan. Terdengar tadi ia bernyanyi, esok kau pasti kembali.
"Aku pergi!" Ujarmu.
Kau diam, tak lagi bergumam. Aku terhenti di pintu sepi. Kau berpaling, kemudian menghilang!
Haruskah kuhadapi?
Tanyaku tersekat semak berduri. Seperti mereka, aku belajar mengerti. Tak ada alasan membenci. Ketika harapan satu-persatu pergi.
Curup, 30.04.2021
zaldy chan