Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Antara Lampu-lampu Taman

4 April 2021   17:52 Diperbarui: 4 April 2021   21:30 512 54
Apa yang kau rasakan?
Abaikanlah! Debu perasaan sedang bertengkar dengan lampu-lampu taman. Gelap malam masih terjebak di antara antrian kenangan. Dan, terlupakan.

Apa yang sedang kau pikirkan?
Sudahi saja! Percik janji sejak pagi membakar mimpi. Ia menjalar dari ubun-ubun hingga ke ujung kuku jari. Kemudian pergi.

Apa yang ingin kau bicarakan?
Berhentilah! Serbuk ucapan telah berselingkuh dengan pemanis buatan. Ia diberangus cecap bibir yang tersungging. Dan, mengering.

Apa yang telah kau baca?
Percuma saja! Abu kata-kata sudah berterbangan di jalanan. Ia tersundut bujuk rayu jelatang yang mengerang. Kemudian menghilang.

Kumpulkan kertas koran itu, Nak!
Tukarkan dengan sebungkus kopi untukku, dan sepotong roti untukmu. Biar kita eja malam ini, semoga esok tak bertemu pagi.


Curup, 04.04.2021
zaldy chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun