Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Empat Fragmen yang Tak Selesai

20 November 2020   22:25 Diperbarui: 20 November 2020   23:18 144 42
Fragmen satu.
Seorang perempuan membajak pagi. Memangku bayi menghadap matahari. Melupakan seprai, selimut dan aroma pesing kamar tidur. Meninggalkan kuali, piring, sendok dan gelas kotor serta tempat sampah di dapur. Bersenandung pelan, ayunkan tubuh kecil dalam dekapan.

Nina bobo, oh nina bobo
Kalau tidak bobo ibu tak kerja
Nina bobo, oh nina bobo
Kalau tidak bobo, ayah makan apa


Fragmen Dua.
Seorang lelaki mengendarai matahari. Tersenyum bangga pada pagi. Melupakan posisi tidur yang tak nyaman di pinggir ranjang. Meninggalkan alasan tidur yang setiap hari berkurang. Mengayuh sepeda menikmati pelukan sepasang tangan mungil, yang erat melingkar di pinggang. Berharap, buah hati menyimak nyanyian lantang penantang matahari dari belakang.

Siapa rajin ke sekolah
Cari ilmu sampai dapat
Ayah senang, ibu senang
Bangun pagi-pagi, hati tenang


Fragmen Tiga.
Seorang anak kecil melangkah tegas memasuki halaman sekolah. Bertukar salam menebarkan senyuman ramah di wajah. Melupakan gigil air dingin yang membasuh sekujur badan. Meninggalkan angan, sesekali menemukan menu sarapan di meja makan. Berbaris rapi dengan raut ceria, menghadap lurus menatap jauh tiang bendera.

Bagimu negeri
Jiwa raga
Kami

Fragmen Empat.
Seorang bayi terkejut menatap matahari. Terkesima menerima air mata pagi. Melupakan kehangatan pangkuan yang menemani. Meninggalkan mimpi-mimpi indah yang dipaksa pergi. Berusaha keras memejamkan mata, dalam diam menyimpan beberapa kata dalam nada.

Ibu
Ayah
Tak kerja
Makan apa


*
Kuhirup kopi. Saatnya untuk berhenti. Biarlah tak selesai. Shut down!

Curup, 20.11.2010
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun