Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Waktu Tak Pernah Menunggu

12 April 2020   19:38 Diperbarui: 12 April 2020   19:38 204 38
"Belilah perahu!" Ujarmu.

Akupun sibuk menjahit bentangan hari sebagai layar paling tangguh, agar bertahan diterjang badai. Tak henti merakit pelepah waktu menjadi perahu paling kukuh, untuk berucap selamat tinggal kepada bibir pantai.

"Kau tak mampu?" Tawamu, memetik hasrat bertemu.

Aku masih menunda titik penyesalan, saat deru ombak kembali menghempas kelopak ingatan. Untuk membalut sayatan lupa di antara puing-puing luka, dan meracik barisan aksara yang tertuang hampa.

"Waktu tak pernah menunggu!" Bisikmu lirih, dan bersisa perih.

Aku masih di sini, memahat mimpi di menara sepi. Ketika senja membawa berita. Kau tak pernah ada.

Curup, 12. 04. 2020
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun