Kau terjebak di sini. Sendiri.
Aku masih menggenggam garis-garis senyuman yang mampu menenangkan risau hati, dari hantaman badai terik matahari. Aku pun masih menyimpan derai tawa yang meneduhkan jiwa, dari gigil butiran hujan yang dipenuhi kabut di cakrawala.
Aku di sini. Bersama sepi. Memeluk erat aroma kelopak mawar merah, yang tergeletak di tanah rekah. Di antara susunan dahan-dahan kamboja yang layu, lelah menanti kemarau berlalu.
Aku bukan lagi matahari. Kau tahu?
Curup, 26.10.2019
zaldychan