bekas-bekas pergumulan resah, mengguratkan letih pada garis-garis wajah. menemui keheningan kata-kata yang terbatas di sekat rasa, menahan kebeningan pencarian di kesunyian jiwa. lelaki itu tenggelam menikmati senandung malam.
bayang-bayang silam, bertarung menyelami kegelapan diam. menuangi usang benih-benih pertemuan, menaungi ulang nyeri-nyeri keinginan. dan terhenti di ujung kegelisahan, merengkuh pahitnya perpisahan. lelaki itu meresapi kesendirian di puncak kerinduan.
pada kesunyian jiwa, lelaki itu menyemai doa.
Curup, 11.06.2019
zaldychan