Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Pada Kesunyian Jiwa, Menyemai Doa

11 Juni 2019   02:44 Diperbarui: 11 Juni 2019   03:00 108 24
hamparan kelopak waktu, terdampar di sela-sela ingatan dulu. mengalir gamang menelusuri liang-liang kehampaan, menjamah ketenangan riak-riak penantian. menyimpan airmata di muara luka. lelaki itu memasung rasa, berharap merengkuh asa.

bekas-bekas pergumulan resah, mengguratkan letih pada garis-garis wajah. menemui keheningan kata-kata yang terbatas di sekat rasa, menahan kebeningan pencarian di kesunyian jiwa. lelaki itu tenggelam menikmati senandung malam.

bayang-bayang silam, bertarung menyelami kegelapan diam. menuangi usang benih-benih pertemuan, menaungi ulang nyeri-nyeri keinginan. dan terhenti di ujung kegelisahan, merengkuh pahitnya perpisahan. lelaki itu meresapi kesendirian di puncak kerinduan.

pada kesunyian jiwa, lelaki itu menyemai doa.

Curup, 11.06.2019
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun