Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Jika Telaga Pikiran Berjelaga

29 Mei 2019   16:15 Diperbarui: 29 Mei 2019   16:38 154 30
ketika telaga pikiran dipenuhi cairan-cairan prasangka, maka batang rangka kemanusiaan dikuasai praduga.

kaki menjelajah bak rangkaian baja. terayun memijak kerikil-kerikil hamparan analisa,  menyepak duri-duri paparan logika. mencari jejak-jejak dosa tataran manusia.

lutut membentuk sudut-sudut kepastian. menghajar carut-marut bermakna kepongahan, mengunggah setiap kemelut rekayasa kekusutan. terjerumus pada perdebatan tak usai tentang kebenaran.

pinggang berpusar sungsang mengukur timbangan. sekilan jarak ke atas adalah kehormatan, sejengkal ke bawah adalah kemungkaran. titik pusat rangka yang acap terlupakan.

jemari tak lelah menunjuk arah, tangan dikepal menundukkan keberanian. kekuasaan digenggam bak kilauan berlian, kekuatan diredam berbalut senyuman. terlupa keinginan selalu lampaui kebutuhan.

siku bak cadangan senjata, selagi miliki kesempatan. menghujam celah-celah kelemahan, mengusik titik-titik kepenatan, dan bertaut pada diorama pertemanan dan permusuhan.

leher mengatur putaran masa. memilih setiap ruang kata, memijah setiap liukan cara. membuat gerakan ritmis berjuta makna. nahkodai akuan kemanusiaan manusia.

kepala tak lagi ujaran-ujaran asal, berlaku bak muara hasutan-hasutan akal. melampaui  batasan-batasan usia yang kekal.

jika telaga pikiran berjelaga tumpahan curiga. maka manusia adalah susunan rangka hampa.

Curup, 29.05.2019
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun