"aku tak ingin jika...", aku mengerti. tak perlu selesaikan kalimatmu. aku bukan nelayan yang berlayar tanpa arah. masih ada bebintang menuntunku, mewujudkan persamaan dalam ketidaksamaan harfiah jiwamu.
deret aksara dalam suratmu, tak pernah temui kematian abadi. tak juga tersimpan dalam relung sunyi. tapi menganaksungai, di setiap liku-liku kehidupan anak negeri. berpakaian rindu dalam mengeja namamu, memaku harapan yang acapkali terganyang kekuasaan.
pergimu dalam kematian suci, hadirkan kehidupan baru sebagai pengganti. tak perlu memaknai sebenarnya, mimpi milikmu pada hari ini. cukup kau menunggu, adakah di antara anak-anak negeri sepertimu?