letakanlah debu-debu kemarahan tak berpintu itu, di halaman masa lalumu. dan biarkan larik-larik puisiku, melarungnya jauh ke samudera waktu. hingga tak lagi kau reguk airmata-airmata pilu.
biarkan aku membatu di bilik-bilik bisu. meramu riak-riak rindu, dan gejolak-gejolak dulu. tak kuganggu, karena itu inginmu. hingga kau tahu, ada aku untukmu.
Curup, 04.04.2019
zaldychan