berkali, aku berkelahi dengan teka-teki. tika retak-retak mimpimu, menjamah pagiku. menafikan jati diri. melupakan secangkir kopi. dan berhenti saat tangismu, lega tersimpan di bahuku. dalam sepi, kabut senyummu sapa mentari.
kau pernah bicara tentang asa, saat aku melupakan rasa. kau sembunyikan luka, tersisih derai tawa. kau ukir segenap jiwa, saat kuhadirkan air mata. dan aku terlupa memaknai jeri, hingga hati kau ajak pergi. dalam janji, tak layak kuharap kau kembali.
Curup, 27.03.2019
zaldychan