seperti pasak besi, kau tenggelamkan di wajah kayu. kemudian kau cabut, dan sajikan senandung bujuk rayu. kau terlupa? luka tetaplah luka!
aku mengenang senyummu, yang bersemayam tenang di benakku. aku pun mengingat dukamu, yang bersandar erat di bahuku. dan, aku ingin melupakanmu karena aku mencintaimu.
jauhku, bukan menghindar darimu. tapi, menyelamatkanmu. yakinilah itu!
Padang, 03.03.2019
zaldychan