Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Tiba-tiba Lalat Hitam Menyerah Pasrah

27 Februari 2019   11:58 Diperbarui: 27 Februari 2019   12:03 106 21
sepasukan lalat hitam, tidak tibatiba, singgah ke telinga. lakukan rentak tarian salsa. tak lelah, menyimpan lapar-lapar rasa. mencabik sketsa-sketsa drama jalanan. berkisah adegan-adegan palsu opera kematian.

sepasukan lalat hitam, menjangkau liang mata. kembali tarikan rentak salsa. biji mata berontak, sibuk mengobati radang otak. lalat hitam terhenyak. jaringjaring selaput otak tak luput dari kematian.

sepasukan lalat hitam, tersesat di aura mistis. geliat hati alunkan nada ritmis. gelisah erotis, mengganti rentak salsa dinamis. alam magis temui kematian.

sepasukan lalat hitam, rasakan kelelahan. telinga dan mata, temui kematian. otak dan hati, temui kematian. mulut bukan sasaran. hanya satu pilihan. tapi mulut, tak pernah alami kematian.

sepasukan lalat hitam, tidak tibatiba menyerah pasrah. tak lagi perlu mengaku kalah. semua takut, carutmarut busuk kemelut mulut. sebenar-benarnya kematian.

Curup, 27.02.2019
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun