senja kemarin, aku duduk di tepi jendela. saksikan hujan memeluk senja. risih, memandang malam memangku kunang-kunang. dan, aku mengenangmu.
pagiku tertelan rindu. tak lagi kutanya mawar yang tak jua mekar. mawar lelah sekedar penawar. tak lagi kusapa putik melati. menjauh lari sisakan duri. dan aku tahu, kau pun tak lagi menyimpan larik-larik senjaku.
aku ceritakan padamu. kugenggam kembang sepatu. tak kutemukan jendela juga pintu. hanya batu, tertulis namamu. kembang sepatu tertekuk layu. juga aku.
Curup, 05.02.2019
zaldychan