“Hitam sekali dalam pekat lamunan dia. Dia itu manis. Bahkan jika hitam selalu disampaikan dengan hitam manis, sebenarnya tidak selalu begitu. Itu hanya pembelaan. Entah agar apa, yang pasti di dunia ini masih kebanyakan argumen dengan tumpukan perspektif. Bagus, tapi tentu susah akur. “ Masih menunggu paginya hari, tergesa gesa Leia menutup pintu kamar mandi menuju tempat tidur yang sebenarnnya disatu ruang sama. Buru-buru ia menarik secarik kertas dan pulpen. Mulai menulis lagi. Pukul 23.56. “ah, belum tengah malam”. Pikir Leia. Bergegas ia menyelesaikan tulisan tentang seseorang.
KEMBALI KE ARTIKEL