Ruwatan dalam bahasa Jawa bermakna pembebasan. Sedangkan ruwatan desa adalah sebuah tradisi atau kepercayaan masyarakat Jawa yang diwariskan dari leluhur dengan tujuan membebaskan desa dari berbagai macam bencana. Menurut wikipedia, sesuatu yang telah diruwat diharapkan akan mendapatkan keselamatan, ketentraman dan kesehatan. Ruwatan juga dipercayai  dapat menghilangkan gangguan dalam hidup manusia seperti gangguan ilmu hitam dan nasib buruk.
Acara ruwatan desa Dagan untuk menyambut tahun baru Islam berjalan dengan ramai dan khusyu'. Acara berlangsung di perempatan masjid desa dengan sebuah panggung di tengah. Para warga dari masing-masing RT duduk lesehan di atas tikar/woro. Mereka mengelilingi panggung dengan memakai seragam RT dan membawa ambeng atau makanan. Ambeng yang dibawa berupa nasi putih, nasi kuning, nasi tumpeng, lauk pauk, buah dan kue-kue tradisional. Ambeng tersebut  dimasak secara individu atau kelompok, dan dikemas di atas talam/wadah tertentu.
Selain membawa ambeng secara pribadi, pihak pemerintah desa juga sudah menyiapkan lauk berupa gule kambing yang ditaruh di dalam ember dan dibagikan pada masing-masing RT untuk disantap bersama setelah rangkaian acara ruwatan desa selesai.
Acara ruwatan desa Dagan dimulai sejak pukul 20.00-22.00 WIB. Rangkaian acaranya meliputi: pembukaan, membaca shalawat Nabi, membaca istighfarot hari Asyura yang cukup panjang, ceramah agama, dan ditutup dengan pembacaan doa. Teks/lafadz istighfarot hari Asyura juga disebar melalui watsapp group RT masing-masing. Jadi tidak perlu dicetak. Seluruh warga dapat mengikuti bacaan/doa-doa yang terkandung dalam istighfarot hari Asyuro secara serentak dan khusyu'. Â