Ku tutupkan kitab I'anah at Tholibin itu. Bahasanya yang keriting tentang
Jinayahmembuat saya pusing tujuh keliling. Bukan karena tidak pahamnya tapi ada perasaan aneh menyesakan dada. Entahlah perasaan itu menggguncang di dada. Lumeran hitam pekatnya tinta mengaliri kover kitab berwarna cokelat itu tak terasa mengotori. Qolam yang biasa dipakai menulis
lughottak sadar menusuk kulit lengan. Tusukan darah itu pun tak terasa mengalir begitu saja. Entahlah, campur aduk perasaan ini begitu tak karuan.
KEMBALI KE ARTIKEL