Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bubur Simbol Persaudaraan

11 Maret 2013   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58 213 0
Siapa sih yang tak kenal bubur ?. Sejak bayi sudah mengkonsumsi jenis makanan ini. Sebelum bayi tumbuh gigi, bubur diberikan sebagi makanan tambahan dengan maksud merangsang pertumbuhan gigi juga, Biasanya diberikan setelah bayi berusia enam bulan. Bubur juga dikonsumsi oleh remaja bahkan dewasa, mungkin saja ketika mengalami sakit.

Dulu orang tua kita, sebelum menemukan tehnologi terbarukan dalam mengolah bubur ( blender dan sejenisnya ) utk menghaluskan makanan ataupun minuman menggunakan batok kelapa sebagai bejana dan bonggol bambu sebagai ulekan agar dapat menghaluskan bahan makanan bayi.

Kini yang namanya bubur sudah tersedia dalam bentuk kemasan dan aneka pilihan  rasa. Diolah denga cita rasa.  Diilengkapi juga dengan penjelasan kandungan gizi, komposisi dan nutrisi yg lengkap dengan maksud makanan itu sesuai dan tentunya menyehatkan. Disamping itu tertera batas waktu atau kadaluarsa. Membuat kita sebagai konsumen memilih sesuai selera.Meskipun demikian masih ada juga para penjual bubur tradisional. Biasanya ada di desa.

Bagi yang tidak ingin menikmati lezatnya bubur dalam kemasan, bisa membelinya dipasar tradisional atau membuat sendiri. Karena bahan bahan yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah. Dari beragamnya bahan dasar serta bahan tambahannya ,hasil buburpun bervariasi. Namun citarasanya terbatas. Pada masa dulu untuk mengolah bubur dimasak menggunakan kuali yang terbuat dari tanah liat dan disebut dengan pemongkak atau kemek (bahasa sasak lombok). tentunya bubur lebih beraroma dibandingkan dimasak dengan panci aluminium.

Sebut saja bubur yang sudah kita kenal. Ada bubur ayam, kacang ijo, bubur sumsum ,bubur monte atau bubur lainnya yang belum bisa saya kenali.sebagian kita tentunya dari yang saya sebutkan pernah kita mencicipinya. Dalam menikmati bubur banyak diantara kita menikmatinya dalam berbagai situasi. Di pagi hari sebagi sarapan atau disore hari menjelang makan malam tiba. Kelebihan membuat bubur sendiri lebih menyenangkan dan terjamin karena disesuaikan dengan selera sipembuat.

Bahan dasar bubur lazimnya dari beras, ketan, umbi umbian,jagung dan sagu. Sebagai campuran orang memilih sesuai selera. Baik dari kacang kacangan, sayuran, ayam bahkan  ikan, tergantung bubur apa yang kita buat. Oleh karenanya setiap daerah mempunyai  cirikhas dalam memberikan nama dan sajiannya. Dari bahan, cara pengolahan, penyajian punya tata cara berbeda. tidak hanya sebagi makanan selingan akan tetapi bubur juga mempunyai makna simbolik.

Di beberapa daerah dibelahan nusantara bubur kerap dijadikan simbol misalnya di Lombok. Adalah bubur merah dan putih yang disatukan dalam satu sajian, biasanya dijadikan simbol ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari. Misalnya sembuh dari sakit, menanjak remaja atau akil balig, membayar nazar, pergantian tahun baru Islam, sajian saat doa tolak bala. Sajian bubur itu dikemas menggunakan daun pisang berbentuk kotak atau segitiga disebutnya rondon dan tekot, sendoknyapun di kemas sedemikian rupa dari daun pisang atau daun kelapa yang disebut dengan sidut.

Menikmati sajian bubur ini dilakukan dengan cara makan bareng yang di dahului dengan memanjatkan doa doa keselamatan. Bagi warga atau kerabat yang tidak dapat menghadirinya akan diantarkan kerumah masing masing. Itulah bubur sebagai simbol persaudaraan yang masih dirasakan hingga hari .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun