Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Katanya Miliki Banyak Teman di Sosial Media Cenderung Narsis, Bener Gak?

5 Juni 2013   07:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:31 140 0
[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Aktif di social media"][/caption] Ini pengalaman saya banget, kalo liat beberapa temen saya di social media Twitt**land, Inst**ram, Face**ok (gak sebuming dulu sih ^^v), Pat* dan Etc. Memang udah jadi common secret sih ya yang begituan itu narsis, tapi asik aja nih kalo di obrolin (apalagi secara scientific). Nah jadi Memang kebanyakan dari mereka gemar banget posting foto-foto tulisan yang sebenernya sih kurang perlu (Menurut saya) kayak kalo lagi makan di resto eh di fotoin makanannya, dalem mobil di foto, mau trip di foto juga, ampe lagi di WC juga babat abis maksudnya di foto-foto juga mirror-genic, mereka kadang secara gak sadar menurut saya memperlakukan diri mereka untuk terus terbuka kepada orang lain yang notabene followernya baik yang kenal maupun yang gak kenal terus di suguhin kebiasaan-kebiasaan dia yang hasil regresinya bisa di simpulin karakter ilmianya si orang itu gimana (ini bukan menurut saya loh, tapi dari penelitian psikologi juga begitu adanya hihi), nah masih mending kalo yang kenal, gimana kalo yang gak kenal :D. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Western Illinois University, ada hubungan langsung antara jumlah teman facebook dan pengikut di twitter dengan kebiasaan seseorang untuk bersikap narsisme. Menurut KBBI, narsisme sendiri merupakan hal atau keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan, serta hal atau keadaan yang memiliki kecenderungan keinginan seksual dengan diri sendiri. Dr Pulkit Sharma, Psikolog Klinis dan Therapis Psikoanalisis, seperti yang dikutip dari Healthmeup, menyebutkan, ada korelasi yang kuat antara batin, kesepian dan kekosongan jumlah waktu dan uang yang diinvestasikan dalam media sosial. “Orang-orang sengaja membuat gambar besar di media sosial. Seorang klien saya terobsesi dengan memiliki jumlah banyak dari teman-teman online dan satu lagi menghabiskan banyak biaya untuk mendapatkan foto profil yang menarik minat,” lanjutnya. Menurut Sharma, selain ingin menyebarkan informasi, kebiasaan narsisme menunjukkan bahwa seseorang tersebut merasa kesepian, terisolasi dan rapuh. Orang tersebut dikatakan sebagai orang yang tidak dapat tampil maksimal dalam kehidupan nyata, sehingga pada akhirnya mereka bergegas ke media sosial untuk mendapatkan pengganti. Orang-orang melakukannya untuk menarik perhatian atau mendapatkan kepastian. Bener gak sih memang begitu kenyataanya..? Bagaimana menurut anda. Sumber: Healthmeup

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun