وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya : dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Dari ayat di atas dapat di ambil ibrah bahwa memang kehidupan didunia akan selalu di uji oleh Allah SWT. Tanpa terkecuali, siapa saja yang hidup ya tidak akan lepas dari ujian tersebut.
Melanjutkan pembahasan bahagia , apakah bahagia itu ketika kita bergelimang harta? Apakah ketika kita mempunyai pangkat yang tinggi? Apakah hidup bahagia itu ketika menyandang berbagai gelar? Bukan kah itu hanya kebahagiaan yang hanya bersifat sementara. Karena bisa jadi yang punya pangkat tinggi akan turun jabatan, yang punya gelar banyak bisa jadi di cabut gelarnya karena kecerobohan. Apa itu yang dinamakan bahagia? Oh, tentunya bukan. Karena bahagia ialah ketika kita bertakwa kepada Allah SWT dengan mennjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangan-Nya dan juga ketika bisa mendapatkan apa yang di inginkan yang tidak lupa disertai dengan taqwa kepada-Nya. Allah SWT berfiman dalam surat As-Syu’ara ayat 20.
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الاخرة نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى الأخرة مِن نَّصِيبٍ
Artinya: barang siapa yang menghendaki keuntungan di Akhirat maka akan kami tambah keuntungan itu baginya. Dan barang siapa yang mengehendaki keuntungan di dunia maka kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia itu, namun tidak ada bagian apapun baginya di akhirat (kelak).
Dapat di simpulkan dari ayat di atas ketika kita hanya menginginkan keuntungan dunia maka tidak akan ada keuntungan akhirat. Dan sebaliknya jika kita menginkan keuntungan akhirat maka akan di tambah.
Maka sungguh sangat sederhana lah kebahagiaan itu hanya dengan kita beriman dan bertakwa kepada Allah, mempunyai keinginan untuk menjadi hamba Allah SWT, mengingat Allah SWT. Dengan kita bersandar kepada-Nya maka dengan-Nya kita bahagia. Karena kebahagian hanyalah milik Allah SWT yang tak pernah rapuh.
Marilah kita mencari kebahagiaan ini.
Marilah kita menjadi orang yang bahagia dengan bertakwa kepada-Nya.
Mudah mudahan bermanfaat.
والله اعلم بالصواب