Sangat membanggakan melihat dan merenungkan alasan kedua Diego (mundur dari Pelita Jaya) karena TIMNAS - membela merah putih melalui sepakbola, " Buat apa saya dinaturalisasi, percuma saja mengganti kewarganegaraan saya kalau tidak bisa masuk TIMNAS - gara-gara bermain di kompetisi yang tidak resmi ".
Sebuah perjudian dan resiko yang sangat besar, seorang Diego mengambil keputusan seperti itu yang notabene bukan hanya melawan Pelita Jaya tetapi juga sekaligus melawan ISL, KPSI dan PT. LI, yang dengan tindakannya tersebut seakan-akan berkata kepada mereka semua: " Elo semua tuh ngga resmi, haram, penghancur masa depan pemain, penghancur sepakbola indonesia, tauuuuuuuu nggak !!!!!'.
Sehingga seorang Lula Mara pun seperti kebakaran jenggot dan melakukan tindakan abnormal (melapor ke KPSI, BOPI, mengancam Diego, mengancam akan melaporkannya secara hukum dan sebagainya ) - sehingga terkesan Diego berkata kepadanya : " Gw nih mau masuk TIMNAS, membela negara Gw, masak ngga boleh,....kayak penghianat aja luh...., !!!!".
Bahkan terkesan mengajarkan RD & pemain Timnas yang bermain di ISL, seakan dia berpesan : " Jangan banyak mengeluh dan mengharap, buktikan dengan sikap yang selaras dengan peraturan, jangan mundur sebelum berjuang, sepakbola bukan hanya bicara seuap nasi...... kita kan Indonesia,....".
Seorang Diego mengajarkan kita semua, bahwa kepentingan bangsa adalah segalanya. Mengutip perkataan seorang teman " Dua jempol buat Diego, baru beberapa bulan dinaturalisasi sudah menunjukan nasionalisme orang INDONESIA ASLI ".
( tulisan ini setelah melihat aksi Diego di laga Persija vs Arema dengan skor 3-3 - MNC TV ).