Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

'Amal Penduduk Madinah: Tradisi Penting Bagi Setiap Orang

16 April 2013   19:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:06 886 1
Anda mungkin pernah mendengar istilah "Amal Penduduk Madinah" dan bertanya-tanya apa artinya dan makna dari perbincangan ini. Apakah amal atau perilaku itu? Apa artinya dan dari mana asalnya? Apa ada hubungannya dengan kita? Berikut adalah penjelasan dari Hajjah Aishah  Bewley. ****Topik ini merupakan salah satu yang penuh dengan kesalahpahaman karena kebanyakan orang tidak tahu apa artinya. Kesulitan dalam menangkap konsep amal ini adalah hasil dari apa yang telah terjadi di kalangan muslimin, karena metodologi dan mentalitas statis yang dikembangkan dan dipaksakan dalam proses pembelajaran Muslim - sebuah proses yang mulai menguat semenjak kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, sekitar 250 hijrah, suatu proses yang telah tertutupi dan terabaikan, suatu proses yang telah membuat umat Islam lumpuh dan tidak mampu menghadapi situasi sesuai dengan kenyataan atau yang terjadi, seperti yang kini mereka alami. Memahami mengapa konsep amal Madinah telah dilupakan adalah untuk memahami pula mengapa Muslim kini tak berdaya. Dan memahami dengan tepat amal Madinah sebenarnya adalah untuk memahami arah bahwa umat Islam harus kembali menganggap Islam sebagai sebuah kekuatan politik. Ini, saya harap, akan jadi jelas dalam pembahasan ini. Kita harus bertanya kepada diri sendiri: apa yang merupakan dasar dari suatu perilaku Muslim? Sumber-sumber apa saja yang harus kita pegang untuk mengetahui bagaimana seharusnya kita hidup? Apa yang menjadi panduan bagi perilaku kita? Jawabannya sederhana: Al-Qur'an dan Sunnah. Kita hampir tak punya masalah dengan Al-Qur'an. Tapi kemudian kita sampai pada inti dari masalah yang telah saya sebutkan: jika kita ingin mengikuti Sunnah, apa itu Sunnah dan bagaimana kita menemukannya? Ini adalah pertanyaan inti yang harus dijawab karena, pada kenyataannya, Sunnah menjelaskan Al-Qur'an dalam berperilaku. Ini adalah cara di mana Nabi, salallahu alayhi wasalam, berperilaku, dan itu menunjukkan kepada kita bagaimana petunjuk Al Quran diejawantahkan menjadi perilaku nyata yang dapat kita teladani. Untuk mengungkap jawaban tentang apa itu Sunnah, kita perlu memahami dua istilah tambahan: hadis dan amal. Hadis dan Sunnah Apa itu hadis? Hadis adalah penyampaian tertulis dari Nabi, salallahu alayhi wasalam. Ini adalah laporan dari apa yang ia katakan atau lakukan yang disampaikan dari perawi ke perawi lain melalui sebuah rantai periwayatan (isnad). Banyak orang yang akhirnya memandang hadis sama dengan Sunnah, dan memang kebanyakan orang terang-terangan mengatakan seperti ini. Misalnya, "Sumber utama agama Islam adalah Al-Qur'an dan Hadis" (Syariah: Hukum Islam, 'Abdu'r-Rahman I.) atau "Semua pembahasan tentang keimanan� adalah berdasarkan pada dan berasal dari ajaran Al-Qur'an dan tradisi Nabi Muhammad "(Islam in Focus, Hammudah Abdalati). Ada kerancuan dari kedua istilah tersebut. Sering kita dengar seorang muslim terperangkap dalam keadaan panik takut kehilangan Sunnah dan berusaha mengesahkan dan mencatatnya sebelum terhapus. Tapi apa yang telah ditulisnya adalah hadis, sehingga berasumsi hadis = sunnah. Kalau Anda ingin penjelasan lebih rinci tentang bagaimana gerakan "Islam berdasarkan hadis" terjadi dan bagaimana keseluruhan metodologi hadis dikembangkan dan disusun, bacalah buku Root Islamic Education oleh Syaikh Abdalqadir Al-Murabit. Diperlukan waktu yang cukup panjang apabila kita masuk ke pembahasan topik ini. Dalam perkara apapun, pandangan yang berdasar pada hadis pandangan masa awal yang agak salah kaprah. Orang-orang melakukan salat, haji, wudu, menarik zakat, menyatu dalam kehidupan mereka sebagai Muslim di Madinah seperti yang mereka lakukan dari masa Nabi hingga masa Imam Malik dan seterusnya. Setiap konflik akan muncul jika seseorang datang dengan sesuatu yang baru, dan kemudian harus dibandingkan dengan praktek yang ada. Mereka tidak mencari dari kitab hadis. Mereka bukanlah orang-orang kutu buku. Periwayatannya terjadi dengan segera dan langsung. Apa yang orang-rang itu lakukan? Atau, sebagaimana Malik berkata, "Jika Anda ingin menuntut ilmu, tinggalah di sini (Madinah). Al-Qur'an tidak diturunkan di Sungai Eufrat (Iraq)".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun