Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kembali

25 Februari 2013   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:43 68 0
Bersama tempias temaram, kutapaki suram tiap jengkal jalan
Meniti sisa-sisa gerimis subuh menuju kota tua
Kota di mana pernah tergantung sebuah harap
Harap yang dalam kesendirian kerap melahap

Meski tak ada sedu, tak bisa kuredam rindu dendam
Tak bisa kulipat rapat luapan renjana tentang gemulaimu
Yang selalu tersaji dalam imaji
Yang terus kembali ke ruas hati setelah kucecerkan di tiap persimpangan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun