Pernahkah suatu kali kita melihat, di perkampungan ada nenek-nenek yang berjalan dengan memanggul kayu bakar di punggungnya yang mulai bungkuk? Apa yang terbersit di benak kita? Rasa miris, kasihan, tak tega, dan segala jenis empati mungkin masih kita rasakan. Lantas apa yang bisa kita lakukan. Mungkin kita ingin menolong. Tapi bagaimana caranya? Tidak mungkin menyuruh nenek itu membonceng di belakang sepeda motor karena pasti kayu bakarnya takkan muat. Menawarkan membawakan kayu bakarnya saja? Bisa-bisa malah jadi berantakan kalau sampai jatuh berceceran karena kita tak terbiasa. Andai saja membawa mobil, relakah kita meletakkan kayu-kayu tersebut yang mungkin akan mengotori dan membuat lecet mobil. Pada akhirnya yang sering kita lakukan hanyalah melewatinya dengan rasa iba.
KEMBALI KE ARTIKEL