Berdasarkan hal tersebut, empat mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro yaitu Fikri Rafif Rinaldi, Hilmun Zahrina, Anis Muatsiroh, dan Kinari Arya Apsari mengembangkan sebuah inovasi baru yaitu menciptakan snack yang renyah, sehat, dan bergizi. Tidak hanya itu, keempat mahasiswa tersebut juga memanfaatkan limbah dari tinta cumi-cumi sebagai bahan utamanya. Melihat fakta bahwa jarang sekali para produsen makanan memanfaatkan tinta cumi-cumi sebagai bahan tambahan, bahkan seringkali dibuang. Berdasarkan pada survey kecil yang dilakukan, alasan para produsen makanan membuang tinta cumi-cumi adalah karena warna hitam yang dihasilkan membuat tampilan makanan kurang menarik dikarenakan serta rasa amis yang ditimbulkan. Padahal jika diolah dengan baik maka rasa amis tersebut dapat berkurang. Selain itu ternyata tinta cumi juga mengandung beberapa zat-zat yang berguna, seperti vitamin A, antioksidan, asam amino yang membuat stick tinta cumi terasa gurih meskipun tanpa bahan tambahan apapun.Â
KEMBALI KE ARTIKEL