Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

e-Journal Kompasiana

1 November 2014   12:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:57 56 0
Kompasiana makin yahud. Pertemuan tahunan kompasianer  (blogger Kompasiana) 2014 yang disebut 'KOMPASIANIVAL 2014' diperkirakan akan banyak dikunjungi oleh kompasianer dari seluruh Indonesia. Semoga sukses dan semoga lebih sukses dari tahun sebelumnya. Saya pasti akan hadir!

Namun nampaknya ada satu komunitas yang belum diwadahi di Kompasiana blog, yaitu blog JURNAL. Namanya jurnal tentu saja formatnya adalah kaidah ilmiah. Disini akan menampung komunitas akademisi, peneliti, anak sekolahan, perusahaan dan publik yang berbasis konten karya ilmiah. Memang, sudah banyak situs jurnal online. Tapi sedihnya itu berbayar. Peneliti atau akademisi yang ingin mempublikasikan hasil risetnya berbayar. Mahal. Apalagi yang hanya sekedar cari referensi. Mereka harus daftar dan bayar! Untuk membaca lengkap satu artikel laporan hasil riset yang baru sekitar US$35. Wow...kantong peneliti dan mahasiswa Indonesia tipis Pak....! Yang free umumnya artikel ilmiah yang lama-lama.

Rasanya sangat aneh, ketika suatu hasil riset ingin dibaca harus berbayar. Bila alasannya untuk 'fee atau royalti' yang diberikan kepada peneliti, bukankah Penelitinya sudah dibayar dari biaya penelitiannya. Biaya penelitiannya seringkali dari 'uang pajak rakyat'. Kecuali penelitian mahasiswa yang seringkali digocek dari kantong pribadi (orang tuanya). Tapi hasil riset mahasiswa untuk dipublikasikan ke dalam suatu jurnal, umumnya berbayar. Berarti biaya pendidikan kita bertambah ongkosnya. Ini menghambat terhadap kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan. Dan pemerintah, dalam hal ini Kemenristek dan Dikti perlu melakukan terobosan untuk mencegah ketidakadilan! Mencegah moral hazards!

Ketika dunia perguruan tinggi sudah diwajibkan oleh Dikti untuk mempublikasikan skripsi (S1), thesis (S2) dan disertasi (S3) - maka nampaknya muncul bisnis baru berupa seminar ilmiah dan jurnal online yang tumbuh subur. Mungkin berbayar tidak masalah. Tapi standar bayarnya mestinya adalah dompet peneliti dan mahasiswa Indonesia. Kalaupun ada jurnal ilmiah yang free dalam menerima publikasi, prosesnya ribet. Nunggunya lama karena alasan peer-review. Tidak bisakah peer review dilakukan setelah dipublikasikan online? Oleh user terdaftar/terverifikasi?

Nah dalam kaitan ini, alangkah baiknya kalau admin Kompasiana mulai memikirkan untuk menyediakan blog jurnal online. Idenya dapat berkembang seperti layanan Proquest atau Ebsco. Mewadahi talenta akademisi dan peneliti Indonesia. Menampung secara legal publikasi riset mahasiswa, peneliti dan penelitian publik lainnya. Kalau harus ada peer review - bukankah bisa dilakukan oleh user yang sudah terverifikasi kepakarannya oleh Kompasiana. Nah...kalau bisa 'Untuk Indonesia' sebaiknya free. Atau bila berbayar ....ya...harusnya murah.

Konteks ini bisa berkembang ke seminar,  dengan menyeminarkan publikasi ilmiah di Kompasiana. Ada baiknya sponsor utamanya adalah Kemenristek, LIPI, BPPT, Dikti atau lembaga pemerintah lainnya untuk menutup biaya operasi pengadaan blog Jurnal Ilmiah Kompasiana. Tentu saja jurnal online Kompasiana harus legal dan dapat diakreditasi oleh dunia pendidikan Indonesia. Syukur kalau diindex oleh SCImago - SJR atau  Scopus atau Ebsco atau 'bibliographic database' yang lainnya.

Tulisan di atas baru ide awal. Baru mimpi suatu wadah publikasi ilmiah online yang tidak ribet, murah dan langsung tayang. Peer review dilakukan secara fleksibel oleh user yang terverifikasi kepakarannya. Saran perbaikan langsung tayang di kolom komentar, dll. Dengan model blog kompasiana, komunikasi dan kolaborasi antar user dapat dijalin melalui aplikasi layanan user kompasiana. Ini kayaknya hebat. Suatu peran Kompasiana untuk memajukan riset di Indonesia!

Salam!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun