Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Gus Baha: Menghadapi Ketidakpastian dalam Hidup

11 Agustus 2023   13:25 Diperbarui: 19 Agustus 2023   17:33 371 0
Bismillahirrahmanirrahim

Ada ungkapan yang umum di masyarakat kita bahwa hidup layaknya roda. Kadang di atas kadang di bawah. Ada orang yang tadinya berada di bawah ternyata kemudian diangkat derajatnya oleh Allah. Seperti pada pendiri aplikasi WhatsApp Jan Koum. Sebagaimana kita ketahui bersama Koum pernah menjadi tukang sapu, bahkan mengalami hidup tanpa listrik dan mengantre di WC Umum. Dia memperdalam ilmu pemrograman komputer dari buku buku bekas yang ternyata dari sinilah dimulai perubahan nasibnya di masa depan, sebagai pendiri WhatsApp. Begitulah hidup adakalanya tidak selamanya di bawah namun perlahan naik ke atas.

Begitu pula sebaliknya, dinamika kehidupan yang ada penuh ketidakpastian. Seperti saat masa lalu mengalami perputaran hidup yang tadinya ada di atas tiba tiba berada di bawah lalu kembali ke atas lagi hingga layaknya Nabi Adam yang akan kembali ke surga kelak

Menanggapi ketidakpastian dalam hidup, Pakar Tafsir Alquran, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah memberikan beberapa cara bersikap terhadap itu semua sebagai berikut :

Tuhanlah yang mengatur dunia dan perputaran nasib seseorang. Begitu cepat pengaturannya sehingga terjadi adakalanya orang yang dahulu memiliki kedudukan ternyata pada akhirnya terjatuh. Namun adakalanya juga orang yang kurang beruntung ternyata derajatnya diangkat Allah. Karena tidak jelas tentang bagaimana takdir terjadi maka kamu jangan terlalu bangga dengan karunia pemberian Tuhan dan jangan berputus asa terhadap musibah yang menimpa. Sebab tidak sulit bagi Allah membolak balikkan keadaan segala sesuatu.

Perubahan pengaturan-Nya dan takdirNya yang begitu cepat tiba. keduanya ini telah menahan hamba hambaNya untuk tenang pada pemberian-Nya dan tidak patah harapan daripadaNya.

Bila menderita bala dan ujian yang bagaimanapun beratnya, hendaknya kita tidak patah harapan dari Rahmat karunia Allah yang akan mengubah kedaaan menjadi lebih baik.

Selalu ada harapan dalam kedaaan ujian seberat apapun, juga dalam keadaan kesalahan dan dosa yang telah terbuat seburuk apapun. Seperti pada kisah Wahsyi yang sebegitu tega membunuh paman Nabi Sayyid Hamzah namun ternyata kemudian diberi hidayah oleh Allah dan bertaubat, sehingga beriman dan menjadi kekasih Allah

Juga adakalanya murka Allah terjadi pada ahli ibadah yang terperosok. Pada sahabat Nabi, Tsalabah dahulu adalah orang yang rajin beribadah ke mesjid ketika miskin. Namun ketika kaya dia menjadi kikir dan tidak mau membayar zakat. Sehingga menjadi orang yang munafik dan mati dalam keadaan suul khotimah.

Dengan adanya perubahan keadaan, pergantian masa dan perputaran kejadian di dunia ini membuat kita mengerti. Bahwa tujuan Tuhan menunjukkannya kepada kita, adalah untuk memperkenalkan kekuasaanNya kepada kita dalam setiap keadaan dan masa

Tuhan menakdirkan kita senang dan susah untuk memperlihatkan kekuasaanNya. Sehingga kita tidak lupa pada-Nya dengan sesuatupun. Tuhan memberikan kita nikmat agar kita bersyukur dan memberikan kita musibah agar kita sadar bahwa kita lemah. Diharapkan kita mengingat Allah pada setiap keadaan.

Tuhan memiliki sifat belas kasih terhadap kita sebelum kelemahan datang. Dimana saat kita berkelebihan dan kaya Tuhan memberikan karunia-Nya. Tentunya Tuhan tetap menunjukkan sifat belas kasihNya setelah nyata kelemahan kita hadir. Seperti di masa pandemi saat kemiskinan mendera, rahmat Tuhan juga tetap hadir pada diri kita. Tidak mungkin kita dibiarkan terlunta lunta tanpa pertolongan-Nya. Itu tidaklah mungkin terjadi karena sifat Rahman atau Maha Pengasih-Nya abadi hingga hari kiamat.

Tuhan adalah penolong di saat dalam keadaan terpuruk. Seperti masa pandemi yang menimpa kita semua. Hendaknya kita tidak berputus asa dengan menyerahkan semua urusan kita kepada Allah. Karena Allah kuasa membolak balikkan keadaan. Gus Baha selalu menekankan pentingnya memiliki harapan bagi setiap orang. Karena kita tidak pernah tahu hari esok. Dengan kehendak-Nya, masih ada lembaran baru yang siap menuliskan kisah hidup kita yang lebih baik dan lebih indah.

Maka serahkan semuanya pada Allah. Jika Allah menyerahkan urusan kita kepada diri kita sendiri maka kita tidak akan sanggup karena betapa bodohnya kita. Oleh karena itu kita patut berdoa tolonglah aku ya Allah, agar Engkau mengurus urusanku dan jangan kau serahkan urusanku pada diriku sendiri

Dicatat dari ceramah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) pada kanal Youtube 'Ngaji Melu Kyai' yang berjudul "Doa-doa agar Kita Tunduk pada Allah"

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Semoga Guru-Guru Kita diberi Allah panjang umur, sehat wal Afiat, rahmat dan perlindungan-Nya...Amiin



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun