Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Macam-macam dan Cara Penggunaan Tanda Baca

5 April 2023   12:17 Diperbarui: 5 April 2023   12:23 142 3
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanda baca adalah karakter digunakan dalam sistem ejaan (misalnya titik, koma, titik dua) (KBBI:1393).
Sedangkan menurut Dendy Sugono dkk (Puspitasari 2014:11) Tanda baca adalah tanda tertulis, misalnya titik, koma, dsb.
digunakan dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dll.). Buku EBI (Ortografi Bahasa Indonesia) memuat lima belas jenis tanda baca, yaitu:
Gunakan titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda hubung (-), tanda hubung ( -- ), tanda tanya (?), tanda seru (!), elipsis (...), tanda kutip (" "), tanda kutip tunggal (' '), tanda kurung siku ( ( )) , tanda kurung siku ( [ ]), tanda hubung (/), singkatan atau apostrof (') dalam tulisan.

penggunaan tanda baca
A Periode (.)
1. Titik digunakan di akhir kalimat deklaratif.
Misalnya:

kamu duduk di sana
Dia datang ke pertemuan itu.
2. Skor ditampilkan dengan angka atau huruf dalam bagan, ringkasan,
atau daftar.
Misalnya:

a) I. Kondisi bahasa di Indonesia

A.Bahasa Indonesia
1. Stasiun kereta
2. Aktivitas

B.Bahasa daerah
1 posisi
2. Kegiatan

C bahasa asing
1 posisi
fungsi ke-2
b.1. Standar umum
1.1 Isi esai
1.2 Gambar
1.2.1 Menggambar dengan tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

2. Referensi khusus
Perkataan:

(1) Titik tidak digunakan untuk angka atau huruf yang sudah ada dalam tanda kurung dalam spesifikasi.
Misalnya:

Bahasa Indonesia ada di namanya

1) bahasa nasional fungsional, mis.
a) lambang kebanggaan bangsa,
b) identitas nasional dan
(c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara

(2) Tidak ada tanda titik yang digunakan pada akhir angka multi-digit (misalnya dalam 2b

B. koma (,)

1. Koma digunakan di antara elemen deskripsi atau angka.
Misalnya:

Ponsel, komputer atau internet sudah tidak asing lagi. Buku, surat kabar, dan jurnal merupakan sumber bibliografi.
Satu dua tiga!

2. Tanda koma digunakan sebelum kata sambung, mis. B. tapi, tapi dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:

Saya ingin membeli kamera tetapi saya tidak punya cukup uang. Itu bukan milikku, itu milik ayahku.
Dia membaca cerita pendek sementara adiknya menggambar panorama.

3. Kalimat sebelum kalimat utama dipisahkan dengan koma.
Misalnya:

Jika saya diundang, saya akan datang. Karena dia ramah, dia punya banyak teman.
Untuk mendapatkan gambaran yang luas, kita perlu membaca banyak buku.
Perkataan:

Jika klausa utama muncul sebelum klausa bawahan, koma dihilangkan.
Misalnya:

Saya akan datang jika saya diundang.
Dia punya banyak teman karena dia baik hati. Kita harus membaca banyak buku untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.

4. Tanda koma digunakan pada akhir kata atau kalimat yang menghubungkan kalimat, misalnya karena, jadi, jadi, sehubungan dengan dan bahkan jadi.
Misalnya:

Siswa itu pekerja keras dan cerdas. Jadi dia mendapat beasiswa untuk belajar di luar negeri. Bocah itu rajin membaca sejak kecil. Jadi wajar saja kalau dia menjadi bintang pelajar
Orang tuanya miskin. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil lulus.

C.titik koma (;)

1. Titik koma dapat digunakan sebagai pengganti konjungsi
memisahkan klausa setara dari klausa setara lainnya dalam klausa majemuk.
Misalnya:

Sudah larut; Anak-anak masih membaca buku.
ayah berhenti dari pekerjaannya; ibu menulis makalah; saudara sedang membaca
Singkat cerita.

2. Titik koma digunakan di akhir kalimat dalam bentuk kalimat. Misalnya:

Persyaratan untuk masuk ke lembaga pendidikan ini adalah:
(1) warga negara Indonesia;
(2) gelar sarjana;

D. titik dua (:)

1. Tanda titik dua digunakan di akhir pernyataan lengkap, diikuti dengan perincian atau penjelasan.
Misalnya:

Anda membutuhkan perabot rumah tangga:
Kursi, meja dan lemari.
Pejuang kemerdekaan hanya memiliki dua pilihan:
Hidup atau mati. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun