Orde Baru sudah menggeser sistem politik Indonesia dari titik ekstrim otoriter pada zaman demokrasi terpimpin menjadi demokrasi liberal. Pancasila di era Orde Baru dimanipulasi dengan berbagai tafsir yang tujuannya untuk menutupi segala kebijakannya yang menyimpang.
Presiden Soeharto memanfaatkan Pancasila untuk melanggengkan kekuasaannya. Beberapa metode yang digunakan dalam indoktrinasi Pancasila adalah: Melakukan pengajaran P4 (Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) di sekolah-sekolah. serta, Presiden Soeharto membolehkan rakyat membentuk organisasi-organisasi dengan syarat berasaskan Pancasila.
Kendati demikian Presiden Soeharto juga melakukan beberapa penyelewengan dalam penerapan Pancasila. Di antaranya sebagai berikut: Menerapkan demokrasi sentralistik, demokrasi yang berpusat pada pemerintah. serta, Presiden Soeharto memegang kendali terhadap lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, sehingga peraturan dibuat sesuai persetujuannya.