Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Cara Menulis Paragraf yang Benar

30 November 2023   19:52 Diperbarui: 30 November 2023   20:54 153 0
Penggunaan Paragraf yang Baik dalam Wacana

Zahrah Dewi Sya'bani

D3 Fisioterapi, STIKes Cirebon, Indonesia

dewisyabanizahrah@gmail.com


Abstrak

 
 

 

Makalah ini membahas pentingnya penggunaan paragraf yang baik dalam penulisan. Paragraf yang efektif tidak hanya mempermudah pembaca untuk memahami isi tulisan, tetapi juga meningkatkan kualitas komunikasi. Dalam konteks ini, penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar dalam pembentukan paragraf yang efektif, termasuk koherensi, kohesi, dan kesatuan pikiran.

Selain itu, makalah ini membahas dampak penggunaan paragraf yang baik terhadap pembaca, seperti memudahkan proses pemahaman, memperkuat argumen, dan meningkatkan daya tarik tulisan. Penulis juga mengeksplorasi peran paragraf dalam mengarahkan alur pikiran dan menyajikan informasi secara terstruktur.

Melalui analisis studi kasus dan tinjauan literatur, makalah ini menyajikan bukti empiris yang mendukung klaim bahwa penggunaan paragraf yang baik memiliki dampak positif pada kualitas tulisan. Terakhir, makalah ini mengajukan rekomendasi praktis untuk penulis agar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam membentuk paragraf yang efektif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas tulisan secara keseluruhan.

Kata kunci: paragraf, kohesi, koherensi, kesatuan pikiran, penulisan efektif, pemahaman pembaca, struktur tulisan.

 

Pendahuluan

          Seperti  yang kita ketahui, dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia  merupakan  bahasa  yang  sangat  vital  di  negara  ini.  Bahasa  Indonesia memainkan  peran  utama  sebagai  alat  komunikasi  (terlepas  dari  bahasa  asing), terutama  di  bidang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  serta  dalam  membangun peradaban modern bagi manusia modern.

           Dalam era informasi yang begitu pesat, keberhasilan komunikasi tertulis menjadi krusial. Penggunaan paragraf yang baik dalam wacana atau teks tidak hanya sekadar aturan tata bahasa, tetapi juga seni menyajikan informasi secara efektif.

            Dari  sini,  Penulis  dapat  memahami  betapa  pentingnya  bahasa  Indonesia bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama di daerah bukan karena keunggulannya sebagai bahasa, tetapi karena dasar politik, ekonomi, dan demografi yang mendasarinya.  

           Biasanya tantangan pertama dalam membuat karya ilmiah adalah mengubah ide menjadi frasa yang sesuai dengan bahasa ilmiah. Banyak orang mengabaikan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Kalimat dalam sebuah tulisan tidak berdiri sendiri,  tetapi  saling  terhubung  dengan  kalimat  lain  yang  membentuk  paragraf. Paragraf adalah unit kecil dalam sebuah karangan yang membangun satu gagasan sebagai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

           Sebuah paragraf  atau  alinea  merupakan gabungan  beberapa kalimat  yang membentuk suatu bentuk bahasa. Agar beberapa kalimat tersebut dapat digabung menjadi sebuah paragraf, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu kesatuan dan  kepaduan.  Kesatuan  mengacu  pada  gagasan  tunggal  yang  dibicarakan  oleh seluruh  kalimat  dalam  paragraf  tersebut.  Sedangkan  kepaduan  mengacu  pada keterkaitan dan dukungan antara seluruh kalimat dalam paragraf tersebut terhadap gagasan tunggal yang dibicarakan.

           Paragraf  dibutuhkan  untuk  mengungkapkan  ide  yang  lebih  luas  dari perspektif  komposisi,  dan  pembahasan  tentang  paragraf  sebenarnya  telah memasuki  ranah  wacana  atau  karangan  karena  bahasa  formal  yang  sederhana bahkan  bisa  terdiri  dari  satu  paragraf  saja.  Oleh  karena  itu,  tanpa  kemampuan menyusun paragraf, mustahil bagi seseorang untuk menghasilkan sebuah karangan.

 Sebagai  bangsa  Indonesia,  kita  harus  mempertahankan  bahasa  Indonesia. Oleh  karena  itu,  saya  ingin  membahas  salah  satu topik  dalam  bahasa  Indonesia, yaitu "Penggunaan Paragraf yang Baik dalam Wacana atau Teks".

              Selama  ini  dalam  membuat  suatu  paragraf  sudah  dilaksanakan  dengan  cukup  baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf.Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan kaidahnya

 
Pembahasan
Pengertian paragraf
        Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. (Kukuh Asmoro, 2016)

      Paragraf adalah kesatuan pikiran yang lebih luas/tinggi dari kalimat atau himpunan kalimat-kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan. (UNY, 2005)

Unsur-Unsur paragraf
1. Transisi
      Transisi  Transisi  adalah  penghubung  antar  paragraf.  penghubung  ini  bisa berupa kata, kelompok kata, atau kalimat. kata sambung yang dapat dipakai sebagai penghubung  antar  paragraf  seperti  sehubungan  dengan  hal  itu,  berkaitan dengan  hal  itu,  sementara  itu,selanjutnya,  selaras  dengah  hal  itu,  dapat digunakan sebagai transisi.
2. Pikiran Utama
     Pikiran  utama  adalah  inti  persoalan  atau  gagasan  yang  ingin  disampaikan dalam paragraf. Pikiran utama ini bisa terdapat secara tersurat dalam kalimat tertentu, bisa jugatersirat  dalam  keseluruhan  uraian  dalam paragraf bersangkutan.  
3. Pikiran penjelas
      Pikiran penjelas adalah rincian atau uraian pikiran yang menjelaskan gagasa atau inti persoalan. Karena merupakan penjelas, biasanya terdiri atas beberapa kalimat.
4. Penegas
      Penegas adalah bagian paragraf yang menegaskan inti persoalan atau pikiran utama dalam paragraf. Fungsi penegas ada dua, yaitu sebagai pengulangan atau penegas sebagai unsur  yang  menambah  daya  tarik  sebuah  paragraf,  menghindarkan kejemukan pembaca. (Alrafi, 2022)
 
Jenis-jenis paragraf
1. Paragraf Narasi
        Paragraf narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan           atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa baik peristiwa nyata maupun rekaan--- atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut. (Fatonah, 2010)
2. Paragraf Deskripsi
         Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang isinya menggambarkan suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. (Suladi, 2016 : 63)
3. Paragraf Eksposisi
         Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf ini bersifat ilmiah/ nonfiksi.
4. Paragraf Persuasi
         Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu menyampaikan bukti dengan data dan fakta pendukung.
5. Paragraf Argumentasi
         Paragraf argumentasi bertujuan untuk membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Pendapat tersebut disampaikan dengan  disertai penjelasan dan alasan yang kuat serta meyakinka. Tujuannya adalah agar pembaca bisa terpengaruh.
 
Syarat-syarat Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan
a. Kesatuan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanyamembicarakan satu ide pokok ,satu topik masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapatlebih dari satu ide atau masalah. (Kukuh Asmoro, 2016)
 
b. Kepaduan (kohesi) paragraf
Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancar serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan. (Kukuh Asmoro, 2016)
Dalam kaitannya dengan kekohesifan, berikut akan dijelaskan jenis-jenis kohesi yang terdapat dalam paragraf.
a. Kohesi leksikal            Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kosakata. Kohesi leksikal itu dapat terbentuk melalui pengulangan (repetisi), sinonim, antonim, atau hiponim. Perhatikan contoh kohesi berikut dengan menggunakan alat kohesi yang berupa hiponim.          Pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, dan kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
 
b. Kohesi gramatikal
           Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan penggunaan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal antara lain dapat terbentuk melalui pengacuan, penggantian, substitusi (penyulihan/ penggantian), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (kata hubung).Pengacuan (penunjukkan) berkaitan dengan penggunaan kata-kata untuk menunjukkan atau mengacu pada suatu acuan yang sudah disebutkan, misalnya, ini, itu, tersebut, demikian.
Perhatikan contoh kohesi berikut dengan menggunakan alat kohesi yang berupa pengacuan.
Manusia bisa lebih mudah melakukan segala upaya untuk memperlancar segala urusan dan aktivitasnya. Namun, kita juga harus mengetahui bahwa dari berbagai aspek positif yang dihasilkan dari perkembangan teknologi ponsel murah terdapat pula aspek negatif yang muncul akibat dari hal tersebut. (Fatonah, 2010)
 
 
Pola Pengembangan Paragraf
Paragraf bisa dikembangkan  dengan  bermacam-macam  metode  atau teknik yang pada umumnya tergantung pada pengalaman penulis dan isi yang hendak ditulis. Dengan jenis pengelompokan ini, paragraf bisa dibagi menjadi jenis-jenis berdasarkan struktur informasinya.
 
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal  paragaraf  dan  dilengkapidengan  kalimat  penjelas  sebagai pelengkapnya.  Paragraf  ini  diawali  dengan  pernyataan  umum  dandisusul dengan penjelasan umum.
2. Paragraf induktif
paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanyaterletak di akhir paragraf. Mula-muladikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Berdasarkan fakta-fakta itu penulismenggenerealisasikan ke dalam sebuah kalimat.
 3. Pengembangan dengan klasifikasi Adalah  pengembangan  paragraf  melalui  pengelompokan berdasarkan  ciri-ciri  tertentu.  Kata-kataungkapan  yang  lazim  digunakan yaitu  dibagi  menjadi,  digolongkan  menjadi,  terbagi  menjadi, danmengklasifikasikan.
 4. Pengembangan dengan contoh  Kata,  seperti,  misalnya,  contohnya  dan  lain-lain  merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
 5. Pengembangan dengan fakta Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang dilakukan dengancara menyertakan sejumlah fakta atau bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.
6. Pengembangan sebab akibat dilakukan  jika  menerangkan  suatu  kejadian.  Ungkapan  yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya,oleh karena itu dan karena.  
7. Pengembangan definisi merupakan  kata-kata  yang  digunakan  dalam  mengembangkan paragraf secara mendefinisikan.
 

 

 

Simpulan dan Saran
Kesimpulan
Paragraf adalah hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Namun pendapat lain mengatakan paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih luas/tinggi dari kalimat atau himpunan kalimat-kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan.
Unsur - unsur yang terdapat dalam paragraf meliputi ; Transisi, Pikiran utama, Pikiran penjelas, Penegas. Paragraf memiliki banyak jenis-jenis paragraf diantaranya ; Paragraf Narasi, paragraf Eksposisi, paragraf Argumentasi, paragraf Persuasi, dan paragraf deskripsi. Dalam membuat paragraf harus memiliki syarat agar memenuhi yakni harus terdapat keterpaduan dan kesatuan.
Pola Pengembangan paragraf meliputi ; paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf klasifikasi, pengembangan dengan contoh, pengenbangan dengan fakta, pengembangan sebab akibat serta pengembangan definisi.
 
 
Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi penulisan paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan dapat di praktekan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
 
 
 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Alrafi F. 2022. Mengenal Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia. Diakses dari internet https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/bahasa-indonesia/makalah-mengenal-paragraf-dalam-wacana-bahasa-indonesia/61945735

Fatonah Khusnul. 2010. 5 - Bahasa Indonesia Paragraf. Diakses dari internet https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=229366

Asmoro Kukuh. 2016. Paragraf Dan Wacana. Diakses dari internet https://www.scribd.com/document/334873139/Paragraf-Dan-Wacana

M. Rostina. 2021. Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan. Diakses dari internet https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jurnal.polgan.ac.id/index.php/juripol/article/view/11063/565&ved=2ahUKEwiSwJa60rWCAxWVumMGHYrJAHEQFnoECAgQAQ&usg=AOvVaw3bp_emuvhL44RExSSpSs0p

UNY. 2005. Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia. Diakses dari internet https://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/PARAGRAF+dalam+wacana+BI.pdf

Suladi. 2016. Pola Pengembangan Dan Unsur - unsur Paragraf Pada Teks. Diakses dari internet https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://ejournal.unib.ac.id/korpus/article/download/20147/9357/53211&ved=2ahUKEwiVzqCl07WCAxX7xjgGHbT8DZIQFnoECBoQAQ&usg=AOvVaw3w0iG2p01bNTvpuO0hkKKb

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun