Aku terbangun kala sinar matahari menerobos melalui jendela kaca kamar ini. Cuaca hari ini cerah. Memang akhir-akhir ini cuaca sering ekstrem. Pagi sampai siang panas sekali, tiba-tiba sore hujan lebat seperti kemarin. Di kamar yang serba putih ini kakiku sudah mulai sehat. Semoga hari ini sudah boleh pulang. Lebih cepat pulang lebih cepat bisa bertemu Aisyah bukan? Tapi Mas Tejo selalu mengundur-undur. Aku tak habis pikir dengan pria itu. Tega sekali dia memisahkan ibu dengan anak kandungnya sendiri.
Suara dering ponselku sukses membuyarkan lamunanku. Kemarin memang Mas Tejo selalu menelepon, tetapi tak kuhiraukan. Kini nama Pak Tohir yang muncul di ponselku.