Ideologi, menjadi suatu terminologi yang sangat melekat pada pustaka pikiran kita. Terminologi ini, seakan-akan telah menjadi acuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan telah menjadi acuan dalam menjalankan roda pemerintahan. Secara historis, ideologi telah menjadi salah satu dalang utama dalam konflik yang terjadi pada sepanjang sejarah umat manusia. Jika kita melihat kilas balik pada bagaimana ideologi terbentuk, manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk sosial, dan bahkan Aristoteles dalam Politics (2023) menyebutkan bahwa manusia adalah Zoon Politicon atau binatang politik, yang secara naluriah akan terus berpikir untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam lingkup pribadi maupun lingkungan sosialnya. Dalam dimensi bermasyarakat, manusia akan selalu berpikir agar kehidupan ini dapat berjalan sesuai dengan keinginannya. Berangkat dari keinginan ini, manusia melahirkan ide ide dan gagasan yang mendominasi suatu masyarakat politik-- beberapa dari ide dan gagasan ini hanya bertahan sementara-- dan diejawantahkan menjadi visi dari suatu kelompok masyarakat, inilah yang kita kenal sebagai ideologi (Djuyandi 2021). Jika dilihat secara kontekstual, paradigma ideologi ini bergeser, tidak hanya melekat pada sekelompok masyarakat yang tergabung sebagai warga negara saja, tetapi mulai merambah pada kelompok kepentingan seperti partai politik.Â
KEMBALI KE ARTIKEL