Namun, kemunculan isu global warming yang ditandai dengan perubahan iklim secara drastis rasanya kurang menyadarkan masyarakat untuk melakukan budidaya tanaman. Kurangnya lahan untuk melakukan penanaman akibat pengalihfungsian tanah pertanian menjadi perumahan atau industri juga mengakibatkan semakin berkurangnya lahan untuk penanaman tumbuhan. Apabila permasalahan ini tidak segera dicarikan solusinya, maka masyarakat akan mengalami kekurangan bahan pangan, udara akan semakin kotor, dan banyak dampak negatif lainnya. Salah satu yang dapat menjadi inovasi dalam permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan tersebut untuk melakukan hidroponik.
Hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air sebagai medium utama pengganti tanah. Hidroponik tidak menggunakan media tanah dalam proses penanamannya, melainkan menggantinya dengan media nontanah, seperti sekam, sabut kelapa, kerikil atau pasir kasar. Selain itu, penanaman tumbuhan menggunakan metode ini dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai pot, seperti pipa dan botol air mineral. Dengan begitu, hidroponik dapat disebut sebagai metode penanaman yang solutif dan inovatif.