Bruno Latour, dikenal sebagai seorang filsof, sosiolog sekaligus antropolog kontemporer Prancis yang reputasinya di bidang humaniora tidak diragukan lagi. Puncaknya ketika diberi gelar setingkat Nobel untuk bidang humanities, Holberg Prize tahun 2013. Ia diyakini peletak dasar disiplin ilmu
science and technology studies (STS). Gagasan besarnya antara lain ingin menjawab kegelisahan banyak orang, apakah sains hanya untuk
natural science semata. Jawabnya ternyata tidak. Temuan-temuan besar butuh jaringan, ia tidak bisa berdiri atas kebenaran yang dikandungnya sendiri, ia butuh penopang, butuh saling mengikat dan terikat dalam institusi dan interaksi,
networked. Karena jika tidak, temuan besar ataupun fakta-fakta itu akan luruh karena jaringan yang menopang tidak kuat.
KEMBALI KE ARTIKEL