Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Menganalisa Suatu Brand: Adidas

17 Juli 2021   11:20 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:00 2492 0

                                                                                                                      Adidas


Pandemi virus corona berdampak negative di semua industry sebagian ada yg bertahan namun tak sedikit juga harus melakukan efisiensi, dan juga daya beli masyarakat turun dan terbatasnya operasional took toko fashion seperti sepatu melemahnya industri fashion di tengah pandemi virus corona seperti yg kini terjadi.


Ratusan toko terpaksa harus tutup untuk menanggulangi penyebaran virus covid 19 dan salah satu nya adalah adidas, eksistensi adidas sudah tak perlu di pertnyakan lagi,sebagai brand yg menjajakan perlengkapan olahraga ini terus berekspansi dan juga berkreasi dengan menghadirkan produk berkualitas model terkini.

Tapi sayang nya kini adidas sedang dalam proses untuk mengajukan pinjaman,dengan bank milik Negara kfw dengan kisaran satu hingga dua milliyar euro,hal ini terjadi akibat imbas dari virus covid 19 yg menyebabkan saham adidas turun hingga 4,9 persen dan masuk ke dalam index perusahaan dengan kinerja terburuk menurut acuan DAX jerman,menurut laporan bloomreg.

Sebelum adanya pandemi adidas memasarkan produk nya melalui banyak membuka toko toko di mall Indonesia,dan akibat pandemi ini banyak toko toko adidas di mall terpaksa tutup untuk mengurangi pengunjung dan mengurangi penyebaran virus covid 19. Pendapatan adidas tahun 2018 sebelum adanya penyebaran covid 19 berkisar 21,92 milliar euro   . dan tercatat saat adanya pandemi saham adidas turun 4,9 persen. Pada tahun 2021 pendapatan baddidas di prediksi bisa meningkat 1,4 milliar euro dan sebelumnya , perusahaan hanya memperoleh pendapatan 429 juta euro di tahun 2020.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun