Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Merefleksi Arti Kemerdekaan - Menumbuhkan Semangat Nasionalisme yang Berpikir Bukan Sekedar Mengumbar Erotisme

15 Januari 2014   04:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 511 0
Memaknai kata kemerdekaan sebenarnya sangat mudah untuk diucapkan, tapi menjadikannya satu dalam jiwa untuk menimbulkan kobaran api dalam dada itu yang sulit dilakukan. Agustus menjadi bulan yang sangat nasionalis buat masayarakat Indonesia karena pada bulan ini dengan semangat yang membabi buta kemerdekaan berhasil direngkuh oleh bangsa Kita baik secara de facto maupun de jure. Ini yang terlihat. Lalu, masihkah ada yang tak terlihat? Masih saudaraku, masih sangat banyak. Lihat para elit politik yang dengan gagah mengenakan jas dan dasi yang menunjukkan posisi dimana Dia berada dalam kasta masyarakat. Bukankah kebijakan-kebijakan yang dilakukan selama ini hanya kebohongan-kebohongan dari mimpi-mimpi yang menina bobokan Kita seolah itu dongeng yang bijak? Padahal mereka hanya sedang berusaha saling menutupi aib mereka masing-masing hingga suatu saat bau busuk itu sudah semakin terendus, baru borok-borok dari dosa-dosa para elit akan menguap kepermukaan dan menjadi konsumsi publik. Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah dimana arti kemerdekaan apabila sepicik itu tindak tanduk para elit bangsa Kita? Lalu, nasionalisme seperti apa yang bisa Kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan yang semula nyata tapi tampak semu kini di mata Kita?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun