Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Usulku Mengenai Buku Keroyokan

18 Oktober 2010   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 192 0
Salam Kompasiana,

Pertama, aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk sobat Babeh Helmi, seorang kompasioner yang luar biasa. Dengan semangat "sharing and connecting"nya yang tiada putus, Babeh berupaya untuk menjembatani sebuah ide yang amat baik, yakni terwujudnya sebuah buku keroyokan para kompasianer.

Kedua, buat semua kompasianer, sambutlah ide ini dengan rasa antusias. Kita semua sedang belajar menulis. Kita semua adalah murid-murid yang sedang belajar di sekolah Kompasiana. Kita sama dan setara. Kita saling bersahabat dan berada dalam satu keluarga besar. Dan pada saat ini saudara kita Babeh Helmi sedang bersemangat untuk sebuah ide yang baik. Kita semua selayaknya mendukungnya.

Nah, untuk sebuah ide Buku Keroyokan, aku punya usulan sebagai berikut :

1. Hendaknya Babeh Helmi didapuk sebagai admin proyek ini. Semua naskah hanya bisa masuk melalui satu pintu, yakni email Babeh Helmi.

2. Ketika naskah sudah masuk ke "kantong" Babeh Helmi, naskah itu bersifat rahasia. Hanya Babeh Helmi yang tahu naskah itu dari siapa. Siapa penulisnya, hanya Babeh Helmi saja yang boleh tahu.

3. Naskah yang terkumpul di kantong Babeh Helmi diserahkan ke tim editor atau tim yang mengecek layak tidaknya naskah itu terbit dengan cara : "menghilangkan identitas penulis di dalam tulisan". Jadi, tim editor tak pernah tahu naskah itu dari siapa atau tulisan siapa. Ini penting, untuk menjaga independensi para editor. Ini juga penting untuk sebuah azas : "Lihatlah sebuah tulisan dengan objektif. Jangan dilihat siapa penulisnya."

4. Untuk menjamin keterkiriman sebuah naskah, Babeh Helmi bisa menayangkan judul tulisan yang telah terkirim di lapaknya. Tapi ingat Babeh.. jangan ditulis siapa yang menulis. Tulis judulnya saja. Isinya jangan sampai diupload. Just "judul tulisan" aja. Intinya, pengirim naskah bisa melihat dan berkata,"Oooh.. tuh tulisanku udah masuk ke Babeh Helmi.."

5. Semua kompasianer harus berlatih jujur dan fair kepada even ini. Jika sebuah naskah memang tidak memenuhi kualifikasi tim editor, ya santai aja. Soalnya, tim editor juga pasti kesulitan jika naskah yang masuk bagus-bagus semua, sedangkan kuota amat terbatas. Tim editor tetap harus menentukan yang menurut mereka paling baik diantara yang baik. Jadi ini bukan soal bagus tidaknya tulisan, tetapi sebuah buku tentu mempunyai kuota. Jadi tak mungkin semua tulisan bisa masuk, kan??

6. Jika sistem ini berjalan baik, saya kira tak ada yang curiga dengan apapun juga. Mutu tulisan adalah yang nomor satu. Bukan koncoisme atau like and dislike.

Itu dulu usulan dari aku.

Salam Kompasiana

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun