Mohon tunggu...
KOMENTAR
Edukasi

Tahukah Anda: Gangguan Kesuburan - Bagian 2

24 November 2014   07:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:01 1845 0

Pada bagian bagian 1 dari tulisan ini, setidaknya sedikit banyak anda sudah dapat memahami garis besar proses pembuahan, serta berbagai hal yang dapat menjadi penyebab infertilitas. Teknologi di bidang kedokteran reproduksi semakin maju, sehingga kita semakin memiliki peluang untuk dapat menelusuri penyebab infertilitas lebih detail dan melakukan penanganan yang lebih baik dan terarah.

Pada bagian sebelumnya, kita telah mengetahui berbagai pemeriksaan dasar yang penting yaitu pemeriksaan kandungan, ultrasonografi transvaginal dan HSG, serta analisis sperma bagi pria. Pada kasus tertentu, terhadap istri akan diperlukan tambahan pemeriksaan kadar hormon dalam darah. Dengan kadar hormon ini, dokter dapat lebih terarah dalam menelusuri adanya kecurigaan terhadap suatu kondisi tertentu yang ditemukan saat pemeriksaan. Sejumlah nilai kadar hormon tertentu ini dapat menggambarkan fungsi organ reproduksi anda, dan dapat menunjukkan apakah ada masalah yang menjadi penyebab infertilitas. Pemeriksaan hormon semakin dibutuhkan manakala dijumpai gangguan dalam siklus menstruasi, yaitu menstruasi yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Siklus haid yang termasuk dalam kategori normal adalah di kisaran setiap 21-35 hari. Selain itu pemeriksaan hormon juga dapat digunakan untuk memperkirakan cadangan sel telur yang dimiliki oleh seorang perempuan, yang dapat menjadi dasar dalam menentukan terapi dan memprediksi tingkat keberhasilannya.

Pada penanganan awal, dokter anda dapat memberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi pada saluran reproduksi anda. Beberapa kuman telah diketahui mempengaruhi kemampuan reproduksi seorang perempuan, salah satunya adalah kuman bernama Klamidia. Kuman Klamidia ini dapat hidup dan berkembang di saluran reproduksi, dan dan secara perlahan merusak struktur saluran indung telur (tuba falopi) secara mikroskopik, serta menghasilkan zat yang bersifat toksik. Keberadaan klamidia sulit diketahui dan sering diabaikan, sehingga diperlukan antibiotik untuk memberantas klamidia. Infeksi Klamidia dapat menimbulkan perlekatan pada organ kandungan, yang dapat menganggu struktur normal organ panggul. Selain antibiotik, suplementasi asam folat merupakan zat tambahan yang anda butuhkan selama berusaha memperoleh kehamilan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun