Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dingin

5 Januari 2015   15:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 7 0
Dingin...

Gemuruh riuh hujan bertabrakan dengan angin

Aspal jalanan basah tersiram air hujan

Menciptakan percikan-percikan yang senada

Aku kembali pasa kisah silam

yamg kala itu tetap hangat

meski hujan dan angin terus menerpa

Kita terus menerobos dibawah deras hujan

hanya demi sampai ditempat tujuan.

Coklat panas membantu menstabilkan suhu tubuh

Lampu-lampu cafe tergantung manis di atas kepala

Gerak-gerik canda tawa menambah hangatkan suasana

Mata dan tawa ku selalu  siap merespon setiap celoteh dan leluconmu

Kini...

Tak lagi ada tawa renyah dari bibirmu

Suaramu terkubur bersama jasad yang lelah berjuang

melawan penyakit yang tak henti menggerogoti tubuhmu..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun